PERENCANAAN USAHA KUE BROWNIES
Disusun oleh:
Nama : Della Anggraini
NPM : 51212812
Kelas : 2 DF 02
Jurusan : Manajemen Keuangan
Universitas Gunadarma
Tahun 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Aspek Manajemen
BAB II RENCANA PRODUKSI
2.1 Jenis dan Jumlah Peralatan
yang dipakai
2.2 Kapasitas Produksi
2.3 Jumlah Produksi rata-rata perbulan
2.4 Sumber Bahan Baku
BAB III RENCANA PEMASARAN
3.1 Analisis pasar
3.2 Strategi harga produk
3.3 Stategi Promosi
BAB IV RENCANA PERMODALAN
4.1 Kebutuhan Dana
4.2 Biaya
Operasional
4.3 Estimasi
Pendapatan
BAB V RENCANA
ORGANISASI
5.1 Struktur Organisasi
BAB VI
RESIKO USAHA
6.1 Resiko Dalam Usaha
BAB VII KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau
kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan
hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk membeli makanan dari pada
membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang
sedikit mahal. Berbagai usaha makanan memang bermunculan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat. Apalagi usaha kuliner berupa kue, baik kue
kering maupun kue basah. Salah satu jenis kue yang banyak diminati oleh
konsumen secara luas adalah kue brownies, baik kukus maupun panggang. Banyak
hal yang menjadikan panganan ini sebagai salah satu primadona makanan manis,
misalnya sangat cocok untuk cemilan, pengganjal perut sebab brownies mengandung
banyak karbohidrat dari tepung jagung dan glukosa untuk menambah energy dalam
beraktivitas. Bahkan untuk mengisi perut
kosong sebelum makan siang pun juga bisa dengan penganan satu ini. Selain dapat
dikonsumsi oleh orang dewasa, makanan satu ini juga banyak dikonsumsi oleh
anak-anak dan remaja. Sehingga dari berbagai lapisan masyarakat sebagian besar
menyukai kue brownies kukus ini. Atas dasar
pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat usaha produksi makanan
dari jenis kue brownies.
Dalam memulai memulai usaha dalam bidang apapun,
maka yang pertama kali harus
diketahui adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet minat para konsumen.
Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana
cara memperoleh order tersebut. Yang kedua
adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan
sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga,
pelayanan, dan kualitas. Yang ketiga
adalah persiapkan mental dan keberanian memulai usaha. Singkirkan hambatan
psikologis, rasa malu, takut gagal dan perang batain antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa
harus siap menghadapi resiko,dimana reasiko bisnis adalah untung atau rugi.
1.2 Aspek Manajemen
Untuk aspek
manajerial dalam mengatur operasional jalannya rintisan usaha ini maka untuk
produksi awal hanya menggunakan manajemen sederhana beranggotakan 3 orang.
1. Bagian keuangan yang dikelola bersama dengan pengeluaran dan pemasukan
dicatat oleh salah satu anggota.
2. Bagian produksi untuk melakukan proses produksi yang dilaksanakan secara
bersama-sama oleh seluruh anggota.
3. Bagian pemasaran, juga dilaksanakan oleh seluruh anggota yang berjumlah 3
orang.
Pembagian
tugas untuk masing-masing anggota secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan.
Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu dan biaya. Sebab rintisan usaha kuliner
brownies anti galau ini masih berada pada taraf permulaan. Sehingga efisiensi
operasional termasuk aspek produksi sangat diperlukan.
BAB II
RENCANA PRODUKSI
2.1 Jenis dan Jumlah Peralatan yang dipakai
No.
|
Peralataan
|
Quantitas
|
1.
|
Panci
besar
|
3
|
2.
|
Stand
mixer kue
|
1
|
3.
|
Loyang
|
10
|
4.
|
Timbangan
|
1
|
5.
|
Wadah
adonan besar
|
5
|
2.2 Kapasitas Produksi
Dengan
menggunakan mesin yang telah dijabarkan di atas, produksi brownies. Dapat menghasilkan 10 loyang brownies perhari dengan volume produksi per
loyang ialah 10 buah brownies ukuran sedang. Sehingga dengan jumlah mesin
produksi yang ada dipastikan dapat memproduksi kue brownies dengan hasil yang maksimal untuk dapat memenuhi
kebutuhan pasar serta melayani order-order brownies lainnya. Hal ini juga
didukung oleh jumlah karyawan yang sesuai
- Bahan baku produksi
No.
|
Bahan baku
|
Quantitas
|
1.
|
Telur
|
4
|
2.
|
Sp &
baking soda
|
1 sdt
|
3.
|
Gula
|
3 ons
|
4.
|
Vanili
|
2 buah
|
5.
|
Mentega
|
250 gr
|
6.
|
Coklat
blok
|
1 ons
|
7.
|
Tepung
terigu
|
2 ons
|
8.
|
Susu
coklat
|
1 sch
|
9.
|
Coklat
bubuk
|
½ ons
|
10.
|
Butter
cream
|
1 ons
|
11.
|
Topping
(misis/ keju)
|
secukupnya
|
2.3 Jumlah Produksi rata-rata
perbulan
Dari
kapasitas produksi perhari yang telah diketahui sebelumnya, maka volume
produksi dari brownies selama
sebulan ialah sebagai berikut:
v 10 loyang X 20 hari = 200 loyang / bulan
v 3 buah x 200 loyang = 600 buah/bulan
Jumlah produksi rata-rata diatas merupakan gambaran secara umum atau
keseluruhan. Jumlah tersebut masih dapat berubah disesuaikan dengan pasang
surutnya penjualan serta order yang ada
2.4 Sumber Bahan Baku
Dalam
pembuatan kue brownies ini tentu
membutuhkan berrbagai macam bahan baku yang diperoleh dari toko kue yang ada di
sekitar jember ini. Ataupun bisa juga
dengan mendatangi pasar-pasar murah yang ada di Jember yang menyediakan
berbagai kebutuhan akan bahan baku pembuatan kue brownies pada umumnya. Bahkan
dengan mendatangi pasar-pasar tradisional yang memungkinkan untuk dilakukannya
kerja sama bisnis, yakni pemesanan bahan baku dengan jumlah yang sesuai untuk
mendapat diskon/ potongan harga dari penjual yang bersangkutan. Berbagai macam
hal ini juga dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku secara
konstan (tetap).
Akan tetapi
dari dalam aspek produksi masih terdapat kendala yang ditemui, diantaranya :
1. Bahan baku yang dibeli berjumlah sedikit dan tidak konsisten, sehingga
biaya produksi kurang diminimalisir dan mengakibatkan kepada h`rga jual produk.
2. Kapasitas produksi yang terbatas dan masa kadaluarsa produk.
2.5 Inovasi produk
Dalam perkembangan kedepan tentu banyak kendala yang dihadapi. Diantaranya
yang sudah tampak didepan mata ialah tidak semua produk terjual setiap harinya.
Sehingga perlu dilakukan diversifikasi (perluasan produk), diantaranya :
1. Untuk mengantisipasi kadaluarsanya produk, maka brownies dapat diinovasikan
dan dijadikan / dijual dalam bentuk dingin / frezz. Dan disebut dengan ice
cream brownies.
BAB III
RENCANA PEMASARAN
3.1 Analisis Pasar
Target pasar
merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Adapun beberapa contoh dari pasar
yang telah dapat dijangkau peluang pasarnya ialah seperti sekolah-sekolah,
koperasi usaha di wilayah tertentu, bahkan bias dengan memasuki pasar besar
seperti pasar tanjung yang ada di jember. Yakni dengan membuka toko stand atau
toko khusus yang menyediakan produk
untuk pembuatan brownies dengan
menyediakan layanan pesan antar (delivery), atau meskipun tidak mendirikan
stand sendiri,minimal bisa memasukkan produk kita kedalam stand kue lain yang
strategis, demi kelancaran pemasaran produk ini. Sehingga analisis pasar maupun
target pasar dapat dicapai dengan hasil maksimal.
3.2 Segmentasi Pasar
Dalam
memasarkan produk brownies ini, perlu dilakukan segmentasi terhadap calon
konsumen yang ada sehingga pasar yang dituju jelas dan terarah.
No.
|
Segmentasi Pasar
|
Sasaran
|
1.
|
Lokasi
target pemasaran
|
1. Sekolah-sekolah
2. Toko oleh-oleh jember
3. Koperasi kantor pemerintah
4. Stand kue dan tempat tongkrongan
|
2.
|
Target
konsumen
|
1. Siswa sekolah dan mahasiswa
2. Masyarakat umum bawah, menengah, dan ½ atas.
3. Konsumen dengan kepentingan / hajat
4. Konsumen usia anak-anak, remaja dan dewasa
|
3.3 Strategi Harga Produk
Untuk
menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan
strategi harga yang kita laksanakan. Tidak jarang harga kita terlalu mahal
karena system produksi yang salah dan tidak efektif. Maka perlu misalnya
mencari supplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar
murah. Selain itu bisa dengan memberikan harga promosi awal yang lebih murah
untuk dapat menarik konsumen untuk membeli produk kita, atau bias juga dengan
memberikan potongan harga bagi konseumen yang mengorder brownies dengan jumlah
besar. Sehingga bias menciptakan image harga yang murah dan dapat dijangkau oleh
konsumen berbagai kalangan.
3.4 Strategi Promosi
Ada beberapa strategi yang dapat adilakukan demi menunjang keberhasilan
produk brownies anti galau dalam memasuki bangsa pasar serta lebih dikenal dan
dipercaya oleh masyarakat luas maka strategi yang kami lakukan antara lain:
ü Melakukan promosi dari mulut kemulut, diawali dengan promosi diwilayah
tempat usaha kita.
ü Memasang iklan dikoran kota, taidak perlu terlalu luas jangkauannya, cukup
dengan menggiring konssumen jember untuk tertarik dan membeli produk kita.
Memasang iklan di media elektronik seperti: facebook, twitter, dll.
ü Dan yang paling terpenting yaitu memberikan suatu kemasan yang unik dan
berkesan mewah sehingga membuat konsumen semakin tertarik untuk membeli.
ü Menjual nilai keunikan produk dengan menonjolkan ke-khasan yang ada pada
brownies ini, baik dari segi rasa, bentuk, kemasan dan harga yang disesuaikan
dengan segmentasi konsumen.
ü Memanjakan konsumen dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan
layanan jenis kue yang bisa di custom sesuai dengan keinginan konsumen
BAB IV
RENCANA
PERMODALAN
4.1 Kebutuhan Dana
Rincian dana
yang perlu diperhatikan dalam mengelola bisnis makanan brownies ini ialah sebagai berikut:
Ø Inventaris
No.
|
Perlatan
|
Quantitas
|
Harga
|
Jumlah
|
1.
|
Panci
besar
|
2
|
35.000
|
70.000
|
2.
|
Stand
mixer
|
1
|
150.000
|
150.000
|
3.
|
Loyang
|
10
|
4.500
|
45.000
|
4.
|
Timbangan
|
1
|
30.000
|
30.000
|
5.
|
Wadah
adonan
|
5
|
3.000
|
15.000
|
Total
|
Rp. 310.000
|
Ø Bahan baku untuk satu kali
resep (1 loyang/5 potong )
No.
|
Bahan baku
|
Quantitas
|
Harga
|
Jumlah
|
1.
|
Telur
|
4
|
1.000
|
4.000
|
2.
|
Sp &
baking soda
|
1 sdt
|
-
|
1000
|
3.
|
Gula
|
3 ons
|
1000
|
3000
|
4.
|
Vanili
|
2 buah
|
500
|
1000
|
5.
|
Mentega
|
250 gr
|
-
|
3.500
|
6.
|
Coklat
blok
|
1 ons
|
-
|
7.000
|
7.
|
Tepung
terigu
|
2 ons
|
-
|
1500
|
8.
|
Susu
coklat
|
1 sch
|
1000
|
1000
|
9.
|
Coklat
bubuk
|
½ ons
|
-
|
1500
|
10.
|
Butter
cream
|
1 ons
|
-
|
2000
|
11.
|
Topping
(misis/ keju)
|
secukupnya
|
-
|
1000
|
Total
|
Rp. 26.500
|
Biaya Pemasaran dan Promosi
- Biaya iklan : - pembuatan brosur Rp. 50.000
- Biaya ongkos angkut Rp. 50.000
Rp. 100.000
4.2 Biaya Operasional
Adapun biaya-biaya yang harus
dikeluarkan dalam rangka operasional perusahaan ialah sebagai berikut:
§ Biaya bahan baku untuk 10 loyang brownies Rp 260.500
§ Biaya iklan dan pemasaran Rp 100.000
Rp
260.500
4.3 Estimasi Pendapatan
Berdasarkan pada biaya
operasional yang telah tercantum di atas, maka dapat ditentukan harga dasar
yang memungkinkan untuk satu potong kue brownies
ialah sebesar:
Rp 260.500: 50 potong = Rp
5.300 / potong
Maka dari harga dasar tersebut
dapat ditentukan harga jual yang sesuai, yakni
Rp 7.500
Sehingga pendapatan yang
diperoleh ialah:
Pendapatan
perhari
|
Rp 7.500 x
50 potong
|
Rp 375.000
|
Pendapatan per minggu
|
Rp 375.000
x 7 hari
|
Rp
2.625.000
|
BAB V
RENCANA
ORGANISASI
5.1 Struktur Organisasi
Usaha ini dikelola melalui struktur organisasi, dimana
kekuasaan dan tanggung jawabnya mempunyai batasan tertentu sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Secara umum, struktur organisasi beserta bagian-bagian
yang dipimpin oleh Division Manufacturing
Manager. Fungsi jabatan dari ketujuh manager yang berada di usaha brownies
ini adalah sebagai berikut.
1. Division Manufacturing Manager bertugas
dalam perencanaan, proses, hasil dan kualitas produksi untuk di pasok ke gudang
barang jadi yang disesuaikan dengan permintaan bagian penjualan dengan tetap
memperhatikan efisiensi produk.
2. Human Resources and General Affair Manager bertugas
memberikan dukungan ke semua bsgian dalam aspek-aspek kepegawaian yang
mengatur, membina dan mengembangkan pekerja-pekerja.
3. Production and Maintenance Engineering Manager bertugas
memimpin kegiatan produksi sehingga mampu mencapai target produksi dan
mengkoordinasi seluruh kegiatan perawatan dan perbaikan peralatan produksi
sehingga kegiatan produksi berjalan lancar sesuai dengan target yang telah di
tetapkan.
4. Finance and Accounting Manager bertugas
mengatur dan mengawasi pencatatan transaksi-transaksi perusahaan, mengawasi
bagian penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan.
5. Quality Control Manager bertugas
mengadakan kegiatan pengendalian mutu sehingga produk yang di hasilkan sesuai
dengan standar mutu yang ditetapakan oleh PT. Pepsi Cola Indobeverages.
6. Supply Chain Manager dalam melaksanakan tugasnya dibantu
oleh bagian Fleet and Distribution,
Purchasing dan penggudangan. Bagian Fleet
and Distribution bertugas mengatur dan mengelola pendistribusian, dan
membuat permintaan ke bagian produksi. Bagian Purchasing bertugas dalam proses pengadaan bahan baku yang di
butuhkan oleh setiap departemen dengan kualitas sesuai dengan standar yang di
tetapkan. Bagian Penggudangan bertugas untuk menjaga dan mengatur posisi
persediaan produk jadi agar tidak terjadi kekurangan persediaan.
7. Production Planning and Inventory Control (PPIC) Manager bertugas membuat Purchase Order untuk barang Impor,
mengatur pembuatan rencana kebutuhan bahan baku, rencana produksi, pengendalian
persediaan serta melakukan analisa data dalam mencapai target produksi dan
ketetapan waktu dengan biaya yang efektif dan efisien.
BAB VI
RESIKO USAHA
6.1 Resiko Dalam Usaha
Kita tahu bahwa seorang wirausaha atau pendiri usaha
mempunyai resiko dalam menjalani usahanya. Tidak semudah yang dibayangkan untuk
menghadapi resiko tersebut. Dalam menyikapi hal ini perlu diketahui bahwa
seorang wirausaha itu harus percaya diri dan mempunyai mental kuat untuk
menjalani usaha tersebut, jangan takut akan kegagalan yang dihadapi. Akan
tetapi seorang wirausaha harus menyikapinya dengan mencari solusi yang baik.
Resiko usaha yang sering di hadapi seorang wirausaha
yaitu:
1. Banyaknya
pesaing dalam usaha yg dijalankan
2. Kurangnya
menguasai usaha yang dijalankannya
3. Kurangnya
pendekatan pasar
4. Kurangnya
permodalan
5. Bersikap
pesimis dalam menjalankan usahanya
6. Tidak
mengetahui permintaan pasar
7. Tempat usaha
yang tidak tepat, sehingga konsumen pun tidak mengetahuinya
8. Tidak
percaya diri akan produk yang dihasilkan
Resiko tersebut harus dihadapi dengan bijak dan
mencari solusi yang baik agar usah ayang kita jalankan akan berkembang dan maju.
BAB VII
KESIMPULAN
Demikian
proposal usaha ini kami buat dengan memmpertimbangkan seluruh aspek usaha
maupun peluang usaha yang mungkin dapat kami masuki dalam dunia bisnis
kedepannya. Dengan adanya proposal usaha Brownies
ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen
khususnya masyarakat .
Apapun usaha
yang akan dijalankan harus memperhatikan segala macam pandangan ataupun peluang yang ada. Karena itulah kunci
akan berhasilnya suatu usaha yang akan dijalankan. Dan merupakan tantangan bagi
wirausahawan muda yang selallu dituntut untuk dapat beradaptasi dengan
persaingan bisnis yang amat ketat. Sehingga dari hal tersebut dapat diketahui
bahwa peluang bisnis akan tercipta bila kita mampu mendciptakannya. Karena saat
ini tentu sangat sulit bagi calon pengusaha muda untuk dapat medmasuki dunia
bisnis tanpa benar-benar jeli dan paham mengenai bisnis apa yang akan ia
geluti.
Maka dengan
adanya proposal ini dapat memberikan sedikit paandangan bahwa peluang bisnis Brownies ini sangat menjanjiakan, namun semua itu juga harus disertai
dengan kemamppuan membaca peluang yang baik dan pedngolahan (manajemen) yang
baik. Dan yakinkan bahwa bisnis apapun yang anda laksanakan dapat bersaing dan
berkembang sesuai harapan.
apakah ini hasil dari copy paste blog lain juga
BalasHapusKUNJUNGI TIPS JUALAN ONLINE DI MEDIA INTERNET
Hapushttp://bit.ly/1XP9gnh
KUNJUNGI TIPS JUALAN ONLINE DI MEDIA INTERNET
BalasHapushttp://bit.ly/1XP9gnh